• Sesungguhnya yang memakmurkan masjid Allah hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta (tetap) melaksanakan salat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada apa pun) kecuali kepada Allah.
Selasa, 23 September 2025

Mencintai Nabi Itu Kesempurnaan Iman

Mencintai Nabi Itu Kesempurnaan Iman
Bagikan

Berbahagialah mereka yang memahami kehendak Alloh. Berbahagialah mereka yang memahami apa yang mulia disisi Alloh. Berbahagialah mereka yang memahami apa yang hina disisi Alloh. Berbahagialah mereka dan tiada kebahagiaan selain atas mereka yang memahami Tuhannya, yang memahami penciptanya, yang memahami Alloh Subhanahu wa Ta’ala Tuhan sekalian alam. Inilah puncak ma’rifah billah. Puncak pemahaman terhadap Alloh. Inilah puncak dari tashowwuf. Inilah puncak dari kedekatan kepada Alloh, puncak keimanan, puncak kemurnian, puncak kesucian.

Semakin dalam kepahaman seseorang tentang Alloh, maka semakin tinggi derajatnya, semakin mulia sujudnya, semakin mulia setiap huruf yang keluar dari lidahnya didalam berdzikir, semakin termuliakan ruku’nya, semakin termuliakan shalatnya, semakin termuliakan ibadahnya, semakin termuliakan setiap langkahnya, semakin termuliakan setiap nafasnya, semakin termuliakan setiap detak jantungnya.

Ketahuilah, semakin mereka memahami Alloh, semakin dalam ma’rifah billah, pemahaman tentang Alloh, maka semakin dalam dan tinggilah derajat seorang hamba kehadirat Alloh. Siapakah yang paling memahami Alloh? Adakah nama lain selain Muhammad? Siapakah yang paling memahami Alloh? Yang paling dekat kepada Alloh adalah yang paling memahami Alloh, dan yang paling memahami-Nya adalah Nabimu Muhammad, kekasihmu Muhammad, Imammu Muhammad shollallohu ‘alaihi wa sallam wabarik ‘alaihi wa ‘ala alih.

Orang yang paling memahami Alloh adalah yang paling mencintai Alloh, dan yang paling dicintai Alloh adalah sosok Muhammad Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam wabarik ‘alaih wa ‘ala alih. Maka beruntunglah mereka yang mengikutinya (shollallohu ‘alaihi wa sallam), beruntunglah mereka yang mencintainya, maka dengan kecintaan terhadap Rosul shollallohu ‘alaihi wa sallam merupakan kesempurnaan keimanan.

Siapakah manusia yang paling dekat kepada Alloh dan paling tinggi ma’rifahnya dari ummat ini? Kita mendengar satu nama, Abu Bakar ash Shiddiq rodhiyallohu ‘anhu. Khalifah pertama di dalam Islam. Orang yang paling dimuliakan setelah Nabi Muhammad di dalam umat ini, Sayidina Abu Bakar as shiddiq rodhiyallohu ‘anhu wa ardhoh, dialah yang berkata kepada Rosul : “wahai Rosululloh, aku mencintaimu lebih dari pada apa yang kumiliki, lebih dari segalanya dan lebih dari pada diriku sendiri.”

Ada pertanyaan timbul diantara salah satu hati yang mengatakan: apakah terlalu mencintai Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa alihi wa sallam akan menjadi musyrik? Bukankah kecintaan hanya untuk Alloh? Apakah berlebihan mencintai Muhammad berarti mengkultuskan Muhammad? Berarti Abu Bakar as Shiddiq musyrik? Wal ’iyadzubilah. Karena ia mencintai Rosululloh lebih dari segala sesuatu, lebih dari dirinya sendiri, justru ialah yang paling mulia di ummat ini. Karena dengan mencintai Muhammad lah seseorang mencintai Alloh. Dusta orang mencintai Alloh kalau tidak mencintai Muhammad. Buktinya Abu Bakar as Shiddiq. Buktinya Umar bin Khatab yang datang kehadapan Rosul shollallohu ‘alaihi wa alihi wa sallam dan berkata :
“Aku mencintai dirimu, lebih dari segalanya wahai Rosululloh,
terkecuali diriku sendiri.”
Apa jawaban Rosul shollallohu ‘alaihi wa alihi wa sallam? “Belum sempurna imanmu wahai Umar.” Lalu Umar menjawab “Wahai Rosululloh, kini aku mencintai dirimu lebih dari segalanya, termasuk diriku sendiri”, Rosul shollallohu ‘alaihi wa alihi wa sallam menjawab: “Sekarang wahai Umar, sempurna keimananmu.” Berarti kesempurnaan keimaan, puncak ma’rifah billah adalah mahabatunnabi Muhammad, kecintaan penuh kepada Nabi Muhammad shollallohu ‘alaihi wa alihi wa sallam.

(Taushiyah Habib Mundzir bin Fuad bin Abdurrohman al-Musawa)

SebelumnyaFokus Tawajjuh kepada Alloh dan Rasul-Nya
Tahun Berdiri1997