• Sesungguhnya yang memakmurkan masjid Allah hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta (tetap) melaksanakan salat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada apa pun) kecuali kepada Allah.
Minggu, 26 Oktober 2025

Rating Game

Rating Game
Bagikan

Badan Rating Game Indonesia dibawah Kementerian Komunikasi dan Informatika mengeluarkan Indonesia Game Rating System (IGRS) yang merupakan pengklasifikasian Permainan Interaktif Elektronik (PIE) atau game berdasarkan konten dan kelompok usia pengguna. IGRS dapat menjadi panduan bagi masyarakat khususnya orang tua dalam memberikan akses game kepada anak. Penerapan IGRS didasarkan pada Peraturan Menteri Kominfo Nomor 11 Tahun 2016 tentang Klasifikasi Permainan Interaktif Elektronik (KPIE).

Berdasarkan IGRS, game Free Fire diklasifikasi sebagai game 13+, sedangkan PUBG sebagai game 18+. Namun, perlu diingat bahwa tingkat kematangan dan kesiapan seseorang untuk bermain game bisa berbeda-beda. Orang tua sebaiknya tetap mengawasi dan memantau anak-anak mereka saat bermain game untuk memastikan kontennya sesuai dengan usia dan nilai-nilai yang diinginkan.

Game seperti Free Fire dan PUBG (PlayerUnknown’s Battlegrounds) secara umum dianggap aman untuk dimainkan oleh orang dewasa. Namun, penting untuk diingat bahwa penggunaan yang berlebihan atau kecanduan terhadap game bisa menjadi masalah. Oleh karena itu, disarankan agar pemain dewasa mengatur waktu mereka dengan bijak dan tidak mengorbankan tanggung jawab dan komitmen lainnya dalam kehidupan mereka.

Selain itu, game-game tersebut memiliki fitur obrolan dan interaksi online yang dapat menjadi tempat berinteraksi dengan pemain lain. Oleh karena itu, penting untuk selalu menjaga perilaku sopan dan etika bermain yang baik saat berinteraksi dengan orang lain di dalam game.

Ketika bermain game online, perlu juga diingat untuk menjaga keamanan pribadi dan informasi pribadi, serta berhati-hati terhadap konten yang mungkin tidak sesuai. Jadi, sambil bermain game seperti Free Fire dan PUBG sebagai hiburan, selalu penting untuk menjaga keseimbangan dan keselamatan dalam bermain game online.

Hindari Perilaku Toxic

Perilaku toxic dalam game online mengacu pada perilaku yang merugikan, tidak etis, dan mengganggu yang ditunjukkan oleh pemain kepada pemain lain selama bermain game.

Beberapa contoh perilaku toxic dalam game online termasuk:

1. Penghinaan verbal: Menggunakan kata-kata kasar, menghina, atau merendahkan pemain lain dalam obrolan atau komunikasi dalam game.

2. Permainan buruk (intentional feeding): Sengaja bermain buruk atau merusak pengalaman permainan tim untuk pemain lain dengan tujuan mengganggu.

3. Spamming: Mengirim pesan atau tindakan berulang-ulang yang mengganggu dalam permainan.

4. Curang (cheating): Menggunakan cheat atau perangkat lunak ilegal untuk memperoleh keuntungan yang tidak adil dalam permainan.

5. Penarikan diri (griefing): Melakukan tindakan yang merugikan pemain lain, seperti memblokir jalur, mengacaukan strategi tim, atau sengaja membuat permainan menjadi tidak menyenangkan.

6. Rasisme dan pelecehan: Menggunakan bahasa rasial atau pelecehan seksual terhadap pemain lain.

7. Menyebarkan kebencian: Menyebarkan pesan kebencian, diskriminasi, atau ideologi ekstrem dalam komunitas game.

Perilaku toxic ini dapat merusak pengalaman bermain game dan menciptakan lingkungan yang tidak sehat.

Pengembang game dan penyedia platform umumnya berusaha untuk mengatasi perilaku toxic dengan menerapkan sistem pelaporan, pembatasan, atau tindakan disipliner terhadap pemain yang melanggar aturan. Pemain juga diharapkan untuk melaporkan perilaku toxic dan berkontribusi dalam menjaga etika yang baik dalam komunitas game.

SebelumnyaBimbingan Orangtua Saat MenontonSesudahnyaSikap Bani Israil terhadap Alloh dan Para Nabi
Tahun Berdiri1997