Kebodohan Materialist

ذٰلِكَ الْكِتٰبُ لَا رَيْبَ ۛ فِيْهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِيْنَۙ . الَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيْمُوْنَ الصَّلٰوةَ وَمِمَّا رَزَقْنٰهُمْ يُنْفِقُوْنَ ۙ
“Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan di dalamnya; (ia merupakan) petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa, (yaitu) orang-orang yang beriman pada yang ghoib, menegakkan sholat, dan menginfaqkan sebagian rizqi yang Kami anugerahkan kepada mereka,” [QS. Al-Baqarah: 2-3]
Materialist adalah orang yang berpendapat bahwa yang ada itu hanyalah hal yang kongkrit yang tertangkap panca indera dan bukan yang ghaib yang tak tertangkap panca indera. Materialist tidak percaya akan adanya yang ghoib karena tidak menggunakan aqal sehat.
Bayangkanlah ada seseorang yang membersihkan suatu jalanan di pagi hari. Lalu ia berangkat ke kantor. Di sore hari, dia pulang melalui jalan tersebut yang bersih. Seorang materialist akan berfikir bahwa jalan
itu bersih karena sudah dia bersihkan tadi pagi. Dia tidak percaya kalau ketika dia di kantor ada lebih banyak sampah yang datang ke jalan tersebut, lalu dibersihkan oleh orang yang lebih rajin darinya. Hal itu terjadi karena materialist hanya percaya pada panca inderanya dan tidak menggunakan aqal sehatnya.
Dan kalau pun disampaikan kepadanya berita kebenaran tersebut beserta bukti-buktinya, seorang materialist yang tertutup hatinya oleh kesombongan akan berusaha menolaknya. Dia akan membohongi dirinya dan orang lain dengan menggunakan rekayasa dan deepfake.
Deepfake adalah teknologi yang menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk membuat foto, video, dan audio palsu yang terlihat nyata. Istilah deepfake merupakan gabungan dari “deep learning” (pembelajaran mendalam) dan “fake” (palsu). Deepfake dapat membuat orang terlihat atau terdengar melakukan hal-hal yang sebenarnya tidak dilakukan.
Dahulu, ketika rosululloh menyampaikan kebenaran kepada kaum quroisy, mereka yang masih terhijab hatinya menolak kebenaran itu dan berkata bahwa rosululloh itu gila, kena sihir, kesurupan jin, dsb. Itulah rekayasa kafir quroisy untuk menolak kebenaran. Walau sebagian mereka percaya bahwa rosululloh adalah orang yang jujur terpercaya yang mereka gelari al-amin. Bahkan tidak sedikit orang yang menitipkan barang-barang berharga mereka kepada rosululloh.
Charles Darwin adalah salah satu contoh manusia yang membohongi dirinya dan orang lain dengan menggunakan rekayasa. Dia menggabungkan beberapa kerangka hewan untuk memberi bukti akan adanya ‘evolusi’.
Evolusi adalah proses perubahan yang terjadi secara bertahap dan berlangsung dalam waktu yang sangat lama, sehingga menghasilkan bentuk baru yang biasanya lebih kompleks atau baik. Darwin tidak percaya akan adanya pencipta. Dia berpendapat bahwa alam terwujud dengan sendirinya dan berevolusi tanpa diciptakan.
Ketika Adnan Oktar yang dikenal sebagai Harun Yahya membongkar kepalsuan evolusi, maka para masonic pun melakukan pembusukan karakter dengan menggunakan media masa dan deepfake. Berita bohong pun tersebar. Harun Yahya digambarkan sebagai ketua sekte sesat.
Begitulah materialist. Mereka menolak kebenaran, merasa hanya mereka saja yang benar, dan mereka menyerang, mengkritik, menjatuhkan, merendahkan semua orang yang tidak mendukung mereka. Mereka tidak menggunakan aqal sehat untuk menerima kebenaran, bahkan menggunakan fikiran licik untuk menolak kebenaran. Bukankah ini kebodohan dan kejahilan yang nyata?