• Sesungguhnya yang memakmurkan masjid Allah hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta (tetap) melaksanakan salat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada apa pun) kecuali kepada Allah.
Minggu, 26 Oktober 2025

Sikap Bani Israil terhadap Alloh dan Para Nabi

Sikap Bani Israil terhadap Alloh dan Para Nabi
Bagikan

Murid Nabi Musa yang meneruskan da’wahnya adalah Yusa’ (Yosua) bin Nun. Yusa’ adalah seorang yang sholih dan diangkat oleh Allah untuk memimpin bangsa Israel setelah kematian Nabi Musa. Dia memimpin bangsa Israel dalam perjalanan mereka ke Palestina dan memimpin mereka dalam merebut dan menduduki tanah itu. Yusa’ juga dikenal sebagai seorang pemimpin yang kuat dan taat kepada perintah Alloh.

Bangsa Israel di bawah pimpinan Yusa’ bin Nun memasuki Palestina setelah kematian Nabi Musa. Mereka tiba di wilayah tersebut setelah perjalanan panjang mereka melintasi padang gurun selama empat puluh tahun setelah selamat dari kejaran fir’aun. Yusa’ memimpin mereka dalam merebut dan menduduki tanah tersebut.

Bangsa Israel terjebak di padang gurun selama 40 tahun sebagai hukuman dari Alloh. Hal ini disebabkan oleh berbagai pemberontakan dan ketidaksetiaan bangsa Israel terhadap Alloh selama perjalanan mereka keluar dari Mesir. Salah satu peristiwa terkenal adalah ketika bangsa Israel membuat dan menyembah patung anak lembu emas, yang merupakan tindakan menyembah berhala yang dilarang oleh Alloh.

Ketidaksetiaan dan berbagai perbuatan dosa yang lain itu menyebabkan Allah marah, dan sebagai hukuman, bangsa Israel diharuskan mengembara di padang gurun selama 40 tahun. Hanya generasi yang lebih muda yang akhirnya sampai ke Tanah Perjanjian di bawah kepemimpinan Yusa’ atau Yosua bin Nun. Generasi yang lebih tua yang telah melakukan dosa-dosa selama perjalanan mereka harus mati di padang gurun, sehingga hanya generasi yang lebih muda yang memasuki tanah Palestina.

Walau generasi yang lebih muda itu dibiarkan Alloh keluar dari padang gurun dan masuk ke Palestina, tidak ada jaminan bahwa generasi yang lebih muda secara universal lebih setia kepada Allah dan Yusa’. Tetapi mereka mungkin kurang terikat pada dosa-dosa masa lalu dan perbuatan ketidaksetiaan yang telah dilakukan oleh generasi yang lebih tua. Mereka adalah generasi yang tumbuh selama perjalanan di padang gurun dan mungkin lebih menerima ajaran dan perintah Alloh yang diberikan kepada mereka melalui Musa dan Yusa’.

Penting untuk diingat bahwa Al-Quran dan Alkitab juga mencatat peristiwa-peristiwa individu dalam sejarah bangsa Israel, dan banyak orang dalam setiap generasi mungkin memiliki tingkat ketidaksetiaan yang berbeda. Namun, yang jelas adalah bahwa Alloh memilih generasi yang lebih muda yang akhirnya memasuki Palestina di bawah kepemimpinan Yusa’ untuk melanjutkan perjalanan dan perintah-Nya.

Alkitab mencatat, bahwa setelah bangsa Israel tiba di Palestina di bawah pimpinan Yosua, masih ada pelanggaran dan ketidaksetiaan terhadap Alloh. Beberapa contoh pelanggaran termasuk ketika pengepungan Yerikho (Yerikho adalah kota pertama yang mereka segera serang setelah tiba di tanah itu), dimana Achan yang mencuri benda-benda terkutuk dari pengepungan Yerikho, yang menyebabkan murka Alloh dan kekalahan Israel dalam pertempuran selanjutnya.

Ketidaksetiaan dan pelanggaran lainnya juga terjadi selama masa kepemimpinan Yosua dan setelahnya, yang mengakibatkan berbagai konsekuensi dan teguran dari Alloh. Sejarah Israel di Palestina juga dicatat Alkitab dalam Kitab Yosua dan Kitab Hakim-hakim serta kitab-kitab lain dalam Alkitab yang mencatat perjalanan dan pengalaman mereka di tanah tersebut.

Dalam Al-Quran, banyak ayat yang menjelaskan bahwa Bani Israel membunuh para nabi, salah satunya adalah Suroh Al-Baqoroh ayat 87:

Sungguh, Kami benar-benar telah menganugerahkan Kitab (Taurat) kepada Musa dan Kami menyusulkan setelahnya rosul-rosul. Kami juga telah menganugerahkan kepada Isa, putra Maryam, bukti-bukti kebenaran, serta Kami perkuat dia dengan Ruhulkudus (Jibril). Mengapa setiap kali rasul datang kepadamu (membawa) sesuatu (pelajaran) yang tidak kamu inginkan, kamu menyombongkan diri? Lalu, sebagian(-nya) kamu dustakan dan sebagian (yang lain) kamu bunuh? [QS. Al-Baqoroh:87]

Dalam Alkitab, tercatat beberapa nabi yang dibunuh oleh Bani Israel termasuk nabi Uria dan nabi Yeremia, yang dijelaskan dalam Kitab Yeremia 26:23, dan nabi Zakaria bin Yoyada yang dirajam bani Israel hingga syahid (840 SM), yang disebut dalam Kitab 2 Tawarikh 24:20-21 dan juga nabi Zakaria bin Barkhiya (520 SM) yang disebutkan dalam Matius 23:35 dan Lukas 11:51.

Dalam Alkitab, beberapa nabi mengungkapkan kekecewaan dan kegelisahan terhadap bangsa Israel, bahkan mengucapkan kutukan atau nubuat tentang nasib buruk yang akan menimpa mereka sebagai akibat dari ketidaksetiaan mereka terhadap Alloh. Contoh nabi yang mengungkapkan nubuat atau kutukan semacam itu termasuk nabi-nabi seperti Yeremia dan Yesaya.

Misalnya, Yeremia, dalam Kitab Yeremia, mengungkapkan nubuat tentang kehancuran Yerusalem dan pembuangan bangsa Israel ke Babel sebagai akibat dari dosa dan ketidaksetiaan mereka. Yesaya juga mengungkapkan nubuat tentang konsekuensi yang akan menimpa bangsa Israel jika mereka tidak bertobat dan kembali kepada Alloh.

Jadi, dalam Al-Quran dan dalam Alkitab, bangsa Israel sering melakukan pelanggaran berat meskipun dipimpin oleh para nabi dan pemimpin yang diutus oleh Allah. Pelanggaran ini mencakup penyembahan berhala, ketidaksetiaan terhadap Allah, membunuh para nabi dan berbagai perbuatan dosa lainnya. Sejarah bangsa Israel dalam Al-Quran dan Alkitab sering mencatat siklus di mana mereka bertobat, diampuni, diberkahi oleh Alloh, tetapi kemudian jatuh lagi ke dalam dosa dan keputus-asaan.

Ini adalah tema yang berulang dalam Al-Quran dan Alkitab, dan banyak nabi dan pemimpin yang diutus oleh Alloh bertugas untuk memperingatkan, memimpin bangsa, dan mengingatkan mereka tentang ketetapan Alloh. Namun, bangsa Israel sering kali gagal mematuhi perintah Alloh, sehingga mereka mengalami konsekuensi dari pelanggaran mereka.

Sejarah ini juga menyoroti konsep penting dalam Al-Quran dan Alkitab tentang kebutuhan akan kasih karunia dan penyelamatan Alloh, karena manusia pada umumnya rentan terhadap dosa dan kesalahan.

Semua ini diungkapkan dalam perumpamaan yang diucapkan nabi Isa atau Yesus dalam Alkitab. Dalam Matius 21:33-41 Yesus menceritakan pembangkangan bani Israel dengan sebuah kisah perumpamaan. Dimana para penggarap kebun membunuh para hamba tuan tanah seperti halnya Yahudi membunuh para Nabi yang diutus kepada mereka. Lalu karena kejahatan mereka, tuan tanah itu pun membinasakan para penggarap tersebut dan menyerahkan tanah itu kepada penggarap lain. Penggarap lain itu adalah bangsa Arab, yang kepada mereka diutus Sayyidil Mursalin, yaitu Nabi Muhammad shollallohu ‘alayhi wa alihi wa sallam.

Nabi Muhammad shollallohu ‘alayhi wa alihi wa sallam dan para shohabat inilah yang menghasilkan keridhoan Alloh. Dalam perjuangan da’wah merekalah kalimat Alloh dimulyakan. Semoga Alloh memberikan istiqomah dalam hati kita dan tidak mewafatkan kita kecuali dalam kalimat tauhid. Aamiin.

SebelumnyaRating GameSesudahnyaFoto Dokumentasi Peringatan Mawlid Nabi Muhammad 1445 Hijriah
Tahun Berdiri1997